Kamis, 17 Mei 2012

Sejumlah Maskapai Penerbangan Izinkan Telepon di Pesawat


HOWABOUTNEWS.BLOGSPOT.COM-Ponsel adalah benda yang dilarang digunakan saat penerbangan. Namun, hal ini tidak berlaku untuk sejumlah maskapai. Penumpang bisa berhalo-halo, kirim-kiriman SMS, email, dan lainnya di udara.

Seperti dilansir dari News.com, penumpang Virgin Atlantic di pesawat Airbus A330 dari London ke New York, kemarin sudah boleh halo-halo dengan ponsel. Bahkan, mereka juga boleh SMS-an dan berkirim email dengan GPRS dari ponsel masing-masing.

Pesawat itu memiliki semacam pemancar sinyal ke satelit yang dipantulkan ke darat. Sistem baru ini diklaim tidak mengganggu instrumen penerbangan di pesawat tersebut.

Sistem ponsel di pesawat ini tersedia di seluruh bagian kabin. Setiap penumpang nantinya dikenakan tarif roaming. Namun, ponsel para penumpang tetap harus dimatikan saat pesawat lepas landas dan mendarat, serta harus dimatikan sebelum masuk pada jarak 402 km dari wilayah udara AS.

Karena bandwidth terbatas, hanya 10 orang yang bisa memakai ponsel mereka bersamaan. Operator selulernya untuk sementara hanya O2 dan Vodafone.

Jubir Virgin Atlantic, Greg Dawson mengatakan walaupun ada permintaan serupa untuk penerbangan ke Australia, pihak maskapai belum akan merealisasikan fasilitas penggunaan ponsel dalam penerbangan ke Australia.

"Kami mendengarkan keinginan konsumen, konektivitas di angkasa selalu ada dalam permintaan mereka," kata Dawson.

Layanan ini akan disiapkan juga untuk pesawat Boeing 747. Rencananya ada 20 pesawat yang siap dengan penggunaan ponsel ini pada akhir 2012.

"Banyak orang yang harus terbang 10 jam dan harus kirim SMS penting ke kantor atau bahkan mengingatkan orang di rumah untuk memberi makan kucing," jelas Dawson.

Lufthansa dan Qatar Airways pernah membolehkan penggunaan telepon. Namun hal itu sudah dihentikan begitu masuk banyak keluhan dan kekhawatiran penumpang.

Saat fasilitas ini dijalankan, 80% penumpang Qatar menolak karena dianggap mengganggu tidur dan kenyamanan penerbangan. Lufthansa juga menghentikan layanan ini pada 2009 karena desakan mayoritas penumpang.

Sedangkan, Qantas mencoba penggunaan akses internet via laptop untuk penerbangan antara Australia ke Los Angeles, AS.

"Riset kami menunjukan penumpang ingin punya akses internet di pesawat, tapi mereka tidak suka dengan situasi orang berteleponan di sebelah mereka dalam penerbangan jarak jauh," kata jubir Qantas.

[inet.detik.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar