Sabtu, 19 Mei 2012

Pegawai rumah sakit di Israel dilarang ngomong Arab


HOWABOUTNEWS.BLOGSPOT.COM-Rumah sakit negeri di Kota Kfar Sava, Provinsi Sharon, Israel, melarang seluruh pegawai, termasuk perawat, pengajar, bahkan mahasiswa magang, menggunakan bahasa Arab. Padahal, tidak sedikit pekerja di pusat kesehatan itu merupakan etnis Arab.

Surat kabar Haaretz melaporkan, Jumat (18/5), pihak rumah sakit mengaku kebijakan itu merupakan perintah Kementerian Pendidikan Israel. "Seluruh pekerja tidak diperkenankan berbahasa Arab karena kita mengikuti instruksi dari Kementerian Pendidikan," ujar salah satu pengawas rumah sakit yang tidak disebutkan namanya.

Pusat kesehatan Kfar Sava membuka layanan pendidikan buat pasien, terutama bagi anak-anak dirawat dan tidak bisa bersekolah. Karena jumlah pasien Arab cukup banyak, mereka mendapatkan seorang guru dan asisten mengajar dengan bahasa ibu. Namun, bulan lalu mendadak muncul larangan dari petinggi rumah sakit. Tidak di sekolah darurat itu, kini seluruh staf tak terkecuali diwajibkan berbicara hanya dengan bahasa Ibrani.

Orang tua pasien keturunan Arab memprotes kebijakan anyar itu. Mereka mengirim surat keberatan dan melapor ke beberapa lembaga swadaya.

Kelompok pembela hak asasi Mossawa yang berpusat di Ibu Kota Tel Aviv mengecam praktek rasisme di rumah sakit milik negara itu. Pengacara lembaga itu, Sameh Iraqi, menyatakan pihaknya bakal memperkarakan kebijakan itu. "Dari undang-undang pendidikan, tidak ada aturan seperti itu. Kami bersumpah bakal melawan setiap kebijakan rasis di negara ini," kata Iraqi.

Mossawa merilis hasil penelitian terbaru institusi negara di Israel paling banyak melakukan rasisme, terutama terhadap warga etnis Arab. Pada survei berbeda, Amnesty International dan Asosiasi Hak Asasi Israel (ACRI) menyatakan kecenderungan rasisme negara Zionis itu semakin meningkat sejak 2007, sehingga termasuk salah satu negara paling rasis sedunia.
[merdeka.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar