Minggu, 13 Mei 2012

Di Zimbabwe banyak pemburu sperma


HOWABOUTNEWS.BLOGSPOT.COM-Kabarnya, angka pemerkosaan terhadap pria di Zimbabwe meningkat cukup drastis. Yang jadi korban adalah para wisatawan backpacker yang biasanya memilih menumpang mobil yang sedang lewat. Diduga, sperma yang didapat secara paksa ini digunakan untuk ritual berbau magis yang memang bukan sesuatu yang tak umum di negeri yang terletak di benua Afrika ini.

Susan Dhliwayo, salah satu wanita Zimbabwe yang sempat diwawancarai AFP mengaku sampai harus turun dari mobilnya karena beberapa pria yang ia tawari tumpangan sepertinya keberatan. "Sekarang para pria takut pada wanita. Mereka bilang, 'Kami tidak mau menumpang Anda karena kami tidak percaya pada Anda.'," ujar Dhliwayo seperti diberitakan TheTelegraph.co.uk (22/03)

Dalam berita yang sama juga disebutkan kalau banyak korban yang dipaksa melakukan hubungan seks hanya untuk diambil spermanya. Beberapa korban dibius sementara ada juga yang diancam menggunakan pisau, pistol, bahkan ular berbisa. Korban-korban ini kemudian diberi obat perangsang dan dipaksa melakukan hubungan seks berkali-kali sebelum akhirnya dibuang di pinggir jalan.

Kasus pemburu sperma ini pertama kali muncul sekitar tahun 2009. Saat itu polisi menangkap 3 orang wanita yang tertangkap basah membawa satu kantong plastik berisi 31 kondom bekas yang berisi sperma.

"Kasus seperti ini biasanya menimpa para wisatawan yang suka menumpang mobil pribadi. Kami meminta para wisatawan untuk menggunakan alat transportasi umum," ungkap Wayne Bvudzijena, juru bicara polisi.

Sampai saat ini masih belum bisa dipastikan untuk apa sperma yang didapat dari pemerkosaan ini namun diperkirakan ini ada hubungannya dengan "juju" atau sihir untuk mendatangkan keberuntungan. Yang masih jadi misteri adalah kenapa sperma yang digunakan dalam ritual itu harus diambil secara paksa.

Watch Ruparanganda, pakar sosiologi Zimbabwe, sempat dibuat kaget saat tujuh tahun lalu ia mendapati bahwa sperma bisa diperdagangkan. Saat itu Ruparanganda sedang melakukan riset untuk tesisnya.

[merdeka.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar