Sabtu, 21 April 2012

Obat Penurun Kolesterol Tetap untuk Jantung


How About News-Jakarta - Obat penurun kolesterol golongan statin tetap aman dikonsumsi masyarakat untuk mengurangi risiko penyakit jantung.

Hal ini mengemuka dalam diskusi Lipid Education in Asia Program (LEAP) yang diikuti oleh sejumlah dokter ahli di bidang kardiologi, endokrinologi, nefrologi dan ahli penyakit dalam se-Asia Pasifik di Denpasar, Bali, baru-baru ini.

Secara klinis, hasil penelitian atas obat-obatan penurun kolesterol golongan statin menunjukkan dapat mengurangi risiko penyakit jantung secara signifikan pada berbagai macam pasien.

Termasuk pasien yang memiliki risiko berganda, juga pasien dengan penyakit jantung koroner termasuk mereka dengan penyakit diabetes tipe 2, dengan sejumlah faktor risiko tambahan.

Dr Pradana Suwondo, Ketua Perhimpunan Endokrinologi Indonesia, menjelaskan bahwa pada 2009 prevalensi diabetes di Indonesia adalah 5.7% dan sekitar 10% mengidap gangguan kadar gula darah.

Mengenai adanya risiko peningkatan kadar gula darah pada, sambung Pradana, pemakaian obat penurun kolesterol golongan statin1 atau hiperglikemia (peningkatan kadar gula darah), tidak perlu terlalu dikuatirkan. Semua obat pasti memiliki efek samping.

"Tidak sebanding dengan resikonya, manfaat terapi kardiovaskular yang diperoleh dengan menggunakan obat penurun kolesterol golongan statin jauh lebih besar dari resiko hiperglikemia maupun diabetes yang mungkin timbul," jelas Pradana, dalam siaran pernya yang diterima INILAH.COM, Sabtu (21/4).

Sementara itu, Prof. David Waters, ahli kardiologi terkemuka dari University of California San Fransisco menambahkan FDA sendiri telah merilis bahwa obat penurun kolesterol jenis ini aman dikonsumsi dan para praktisi kesehatan seyogyanya tetap mempertimbangkan profil manfaat-resiko secara individual untuk setiap pasiennya.

Salaah satu obat penurun kolesterol golongan statin, atorvastatin crystalline dari Pfizer, telah digunakan oleh lebih dari 200 juta pasien di seluruh dunia selama bertahun-tahun. Hal ini dibuktikan lewat 400 riset klinis yang melibatkan lebih dari 80.000 pasien, baik yang telah rampung maupun yang masih berlangsung hingga saat ini.

”Pada dasarnya, semua jenis obat memang memiliki efek samping. Untuk obat penurun kolesterol manfaatnya lebih besar untuk mencegah serangan jantung maupun kejadian kardiovaskular lainnya,” tambah Prof. David Waters.

inilah.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar