Senin, 04 Juni 2012

Hina Nabi, penyiar radio Rusia disabet senjata tajam



HOWABOUTNEWS.BLOGSPOT.COM-Penyiar radio di Rusia terpaksa dirawat di rumah sakit dengan 15 luka sobek akibat sabetan senjata tajam oleh orang tidak dikenal. Dua pekan sebelumnya, dia menghina Nabi Muhammad S.A.W. dalam siaran radio.

Stasiun televisi Russia Today melaporkan, Selasa (29/5), Sergey Aslanyan, 46 tahun, dilarikan ke rumah sakit akibat luka sabetan senjata tajam di dada, leher, dan lengan.

Menurut laporan polisi, kejadian itu Senin malam. Saat itu, ada seseorang memanggil Aslanyan di apartemen dia lewat interkom mengajak berbincang-bincang. Dia kemudian turun dari kamarnya buat menemui tamu itu. Saat membuka pintu, jurnalis itu langsung dihantam benda keras sampai terjatuh dan setengah sadar.

Aslanyan mengatakan, sambil menyabetkan senjata tajam ke tubuhnya, dia mendengar si penyerang berteriak, "Kamu musuh Allah!" Menurut keterangan polisi, penyerang wartawan itu diketahui pria berumur kira-kira 30 tahun. Tetapi menurut saksi, penyerang lebih dari satu.

Saat ini, kondisi Aslanyan mulai membaik. Kerabat dan teman-temannya mulai boleh menjenguk dia di ruang rawat inap dijaga polisi. Penyelidik mengaku belum mendapat bukti kuat buat mengusut kasus itu dan mengandalkan rekaman kamera pengintai.

Surat kabar lokal, Izvestia, menuliskan peristiwa itu pasti terkait pernyataan Aslanyan di dalam acara bincang-bincang radio. Penyiar itu mendiskusikan agama dan menyinggung soal sosok Nabi Muhammad.

Belakangan Aslanyan meminta maaf dan mengaku salah atas pernyataan itu. Tetapi hal itu tidak mengubah pandangan dan pendapat masyarakat.Pernyataan Aslanyan memicu reaksi keras dari kaum muslim di Rusia. Mereka mengecam penyiar radio itu lewat berbagai forum Internet.

Kaum muslim dominan di Republik Tatarstan diwakili Imam Seijarfar Lutfullin, mengirim surat kepada Kejaksaan Agung Rusia mengatakan pernyataan Aslanyan menghina mereka. "Penghinaan itu melukai perasaan kami sebagai umat muslim. Hal itu juga bertentangan dengan hukum Rusia," tulis Imam Seijarfar.

Rekan sejawat Aslanyan mengatakan, kini temannya itu lebih berhati-hati dalam mengutarakan pendapat. Walau dikenal sebagai jurnalis provokatif dan selalu menang dalam perkara hukum akibat beberapa pemberitaan di masa lalu, kini dia lebih memperhatikan fakta tanpa melebih-lebihkan opini dalam siaran radio.

[merdeka.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar