Rabu, 20 Juni 2012
Jari robot lebih sensitif dari jari manusia?
HOWABOUTNEWS.BLOGSPOT.COM-Dua peneliti dari USC mepublikasikan hasil studi mereka pada hari Senin, (18/06), yang mendeskripsikan sebuah sensor robotik jenis baru. Model robotik itu berbentuk seperti tangan manusia yang dapat merasakan, mengeksplorasi, dan mengidentifikasi lebih dari seratus material umum, seperti yang dilansir di futureoftech.msnbc.msn.com.
Mereka berharap teknologi tersebut dapat diintegrasikan ke dalam tangan palsu dan perangkat lain yang memanfaatkan efek sentuhan. Niat awal dari studi ini tumbuh dari sebuah keinginan sederhana untuk meneliti apakah robot bisa dibuat untuk mengidentifikasi tekstur. Sekarang dua peneliti tersebut membuat sebuah perusahaan bernama SynTouch untuk lebih mengembangkan ujung jari sintetis yang mereka ciptakan, dengan pendanaan dari DARPA, NIH , NSF dan lainnya.
Banyak mesin yang bisa mencium, merasakan, dan tentu saja melihat, dan mendengar. Namun, sentuhan sepertinya cukup sulit untuk dirasakan. Sentuhan melibatkan banyak sensasi seperti tekanan, suhu, dan getaran. Untuk mengidentifikasi objek, misalnya, Anda secara alami dapat menekan lebih keras atau lebih ringan, atau bisa juga memindahkan jari-jari Anda ke arah yang berbeda.
Profesor Gerald Loeb dan mahasiswa doktoral, Jeremy Fishel, tidak hanya menciptakan sebuah perangkat yang bisa meniru sensasi-sensasi, tetapi juga untuk bertindak secara logis tentang bagaimana cara mengeksplorasi materi tersebut. Hal ini menyebabkan kedua sensor BioTac dan apa yang mereka sebut"Eksplorasi Bayesian," (istilah setelah abad ke-18 yang dirintis oleh seorang matematikawan, Thomas Bayes), satu set algoritma dan aturan yang memungkinkan robot menjelajahi objek dengan cerdas.
Sistem BioTac hampir mirip dengan sistem ujung jari elektronik. Bagian luar terbuat dari bahan yang lembut dan fleksibel dengan pola sidik jari yang sebenarnya dapat membantu dalam mengenali getaran. Pada bagian dalam, terdapat cairan yang mampu memberikan kelenturan pada ujung jari. Dalam cairan itu, ada sensor yang mendeteksi tekanan, suhu, dan suara (getaran).
BioTac dicobakan pada 117 material, mulai dari wol, logam, sampai kertas. Ternyata ia dapat mengidentifikasi material 95% benar. Bahkan, ujung jari robotik ini melakukannya lebih baik daripada manusia secara keseluruhan, terutama dalam membedakan beberapa sampel yang sama.
Sejauh ini BioTac masih dalam tahap pengembangan dan akan ada beberapa percobaan lagi sebelum seseorang dapat menggunakan sistem lengan palsu tersebut.
Kehadiran BioTac memang ditunggu-tunggu oleh banyak kalangan. Jika pengembangan sistem ini berhasil dirampungkan, ada banyak penderita cacat lengan yang dapat menggunakannya. Wah, ini sangat menakjubkan!
merdeka.com
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar